Untuk mendirikan hunian yang layak, ada sejumlah fasilitas penunjang yang mesti dipersiapkan maupun dibuat. Salah satunya yakni dengan membuat septic tank untuk melengkapi sarana sanitasi bagi penghuni rumah.
Tangki septik atau septic tank merupakan tangki kedap air yang memiliki fungsi untuk menampung limbah kotoran manusia, seperti tinja dan urine.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) RI No. 3 Tahun 2014 tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat, septic tank adalah fasilitas wajib yang harus ada pada setiap rumah yang memiliki jamban. Ini agar akses sanitasi masyarakat menjadi lebih baik sehingga hidup bersih dan sehat dapat tercipta.
Namun, pembuatan septic tank tidak bisa sembarang, nih. Ada beberapa persyaratan yang perlu diperhatikan untuk mencegah insiden seperti meledaknya septic tank mungkin terjadi.
Lantas, apa saja persyaratan untuk membuat septic tank yang baik? Cari tahu pada uraian berikut.
Syarat dan Kriteria Septic Tank yang Baik
Ternyata, pembuatan tangki septik sudah ditetapkan standarnya oleh Badan Standardisasi Nasional. Membuat septic tank yang baik dan benar diatur dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) 2398:2017.
Menurut SNI, septic tank yang dibangun mesti kedap air, memiliki lubang kontrol, ada pipa udara, serta pipa keluar masuk untuk penyaluran limbah. Tangki septik juga perlu dilengkapi penampungan dan pengolahan limbah dengan kecepatan aliran lambat.
Setelah masuk ke tangki septik, limbah kemudian dapat diolah lebih lanjut melalui sumur resapan, bidang resapan, up flow filter, dan kolam sanita guna menghasilkan pengolahan yang efisien.
Permenkes RI No. 3 Tahun 2014 menjelaskan bahwa bagian padat dari limbah kotoran akan tertinggal dalam tangki septik. Sementara bagian cairnya akan keluar dari septic tank dan diresapkan melalui bidang atau sumur resapan. Namun, bila tidak memungkinkan untuk membuat resapan maka dapat dibuatkan filter untuk mengelola cairan tersebut.
Ada standar bentuk dan ukuran septic tank menurut SNI 2398:2017, yaitu tangki berukuran segi empat dengan perbandingan panjang dan lebarnya 2:1 sampai 3:1. Lebar tangki minimal 0,75 meter (m), panjangnya minimal 1,5 m, dan tinggi tangki minimal 1,5 m termasuk ambang batas 0,3 m.
Untuk penempatan tangki septik juga perlu diperhatikan, nih. Di mana tangki septik harus dibangun dengan jarak horizontal >11 m dari sumur gali, yaitu sumur yang menjadi sumber air bersih untuk mencukupi kebutuhan air harian bagi rumah tangga.
Perawatan Septic Tank
Selain pembangunannya, septic tank juga harus dirawat. Dalam artian, tangki septik mesti dikuras secara regular agar tangki tetap bersih dan tidak ada sumbatan. Dengan rutin mengurasnya juga maka air tanah bisa terhindar dari pencemaran sehingga tidak menimbulkan masalah kesehatan lain.
Tak hanya itu, menguras tangki septic dapat pula mengantisipasi dari ledakan besar yang mungkin terjadi. Karena proses pengolahan limbah kotoran menghasilkan gas metana dan beberapa jenis gas lain penyebab utama ledakan.
Senyawa gas ini bisa menimbulkan ledakan berbahaya jika dipicu percikan api. Maka dari itu, menguras tangki septik secara rutin akan mencegah beberapa kemungkinan bahaya yang bakal terjadi.
Dikutip dari arsip detikProperti, septic tank model konvensional yang menggunakan bata bisa tahan dan tidak penuh sampai 10-20 tahun. Sedangkan septic tank berjenis biotank perlu dikuras minimal 1-2 tahun sekali.
Itu dia syarat pembuatan dan kriteria septic tank yang baik di rumah. Jadi, jangan lupa memperhatikan hal-hal tersebut ya. detikers.
sumber: https://www.detik.com/properti/arsitektur/d-6999946/ini-syarat-dan-kriteria-septic-tank-yang-baik-di-rumah.